Rabu, 16 Desember 2009

Teknologi Informasi dan Hubungannya dengan Pertanian dan Agribisnis


Sistem Informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data. Sistem Informasi Manajemen adalah kunci dari bidang yang menekankan finansial dan personal manajemen. 'Sistem Informasi' dapat berupa gabungan dari beberapa elemen teknologi berbasis komputer yang saling berinteraksi dan bekerja sama berdasarkan suatu prosedur kerja (aturan kerja) yang telah ditetapkan, dimana memproses dan mengolah data menjadi suatu bentuk informasi yang dapat digunakan dalam mendukung keputusan (Tejoyuwono dan Ambarita). Dalam banyak literatur istilah penguasaan teknologi (technological acquisition) didefinisikan sebagai kemampuan dalam menghasilkan dan memenej proses perubahan teknologi. Proses penguasaan ini melalui tahapan memilih, mendapatkan, menerapkan, memanaj, mengadopsi, mengimitasi, mengakuisisi, meng-up grade dan menguasai teknologi dari luar yang sudah lebih maju secara efektif dan efisien (Stewart, 1981). . teknologi Informasi merupakan suatu teknologi yang berhubungan dengan pengolahan data menjadi informasi dan proses penyaluran data/informasi tersebut dalam batas-batas ruang dan waktu.
Salah satu peran teknologi di bidang pertanian adalah media informasi yang diberikan petani menjadi lebih bervariasi dan juga lebih menarik. Dengan adanya teknologi informasi di bidang pertanian maka kegiatan penyuluhan pertanian pun menjadi lebih beragam.Seiring dengan peningkatan kualitas sumber daya petani dan pelaku pertanian serta kemajuan tekonologi informasi dan komunikasi serta pertimbangan efektivitas dan efisiensi penyebarluasan informasi, salah satu solusi yang ditawarkan dalam rangka mengatasi persoalan transfer teknologi dan pengetahuan pertanian adalah pemanfaatan teknologi informasi yang untuk penyuluhan pertanian dikenal dengan sebutan “cyber extension” yang merupakan penggunaan jaringan on-line, computer dan digital interactive multimedia untuk memfasilitasi diseminasi teknologi pertanian. Model ini dipandang sangat strategis karena mampu meningkatkan akses informasi bagi petani, petugas penyuluh, peneliti baik di lembaga penelitian maupun di universitas serta para manajer penyuluhan. Selain menggunakan “cyber extension” penyuluhan pertanian saat ini juga menggunakan multiple information system bagi masyarakat pedesaan untuk mendukung usaha dan bisnis pertanian serta perbaikan ekonomi rumah tangga masyarakat pedesaan. yan digunakan seperti Multiple communication systemtelephone, wireless information system, off-talk communication, FAX, CATV, personal computer communication, video tex, satellite communication system, internet (EI-net), television telephone system. Dengan adanya teknologi yang digunakan dalam penyuluhan pertanian diharapkan dapat meningkatkan layanan penyuluhan pada aktivitas petani dalam menyediakan inovasi pertanian yangsemakin advance dan membantu petugas penyuluhan pertanian dalam memainkan peran yang mengkoordinasi unsur pertanian di daerah agar dapat menjalin kerjasama denganpihak-pihak atau otoritas terkait.
Satu hal vital terkait dengan penyuluhan yang juga perlu mendapatkan fokus perhatian dari pemerintah baik pusat maupun daerah dalam memberikan layanan penyuluhan adalah menumbuhkan dan membangun kolaborasi antara lembaga pemerintah (penyuluhan dan penelitian), pihak swasta dan universitas agar penyuluhan pertanian di Indonesia dapat berkembang dengan baik dan petani dapat merasakan manfaat dari kegiatan penyuluhan pertanian.

Dengan semakin pentingnya teknologi informasi bagi pertanian dan agribisnis maka pemerintah melalui departemen pertanian melakukan kebijakan-kebijakan dalam penggunaan teknologi informasi untuk meningkatkan hasil-hasil di bidang pertanian dan kesejahteraan petani. Salah satu kebijakannya adalah departemen pertanian bekerja sama dengan PT Synovate akan menyediakan layanan informasi harga komoditas pertanian yang bisa diakses melalui telepon seluler dalam bentuk konten. Lewat kerjasama ini petani bisa memperoleh informasi lebih cepat dan mudah serta mendapat konten-konten yang bermanfaat untuk pertanian

Menurut Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Zaenal Bacharuddin, Lewat kerjasama ini Departemen Pertanian memberikan pelayanan informasi harga komoditas melalui pemanfaatan teknologi seluler secara kontinyu, cepat dan terjangkau, penyediaan informasi harga lewat pesan pendek sebenarnya sudah dimulai oleh Departemen Pertanian pada 2006 untuk komoditas gabah dan beras dari 30 sentra produksi. Petani atau siapa pun yang berkepentingan bisa mengirim pesan pendek ke nomor 9747 untuk mendapatkan informasi harga yang juga bisa diakses lewat situs daring (online). Pada 2007 sistem ini dikembangkan untuk palawija, sayuran, serta 16 komoditas perkebunan dan peternakan,pada 2008 sistem ini kembali dikembangkan. Kali ini tidak hanya di tingkat sentra produksi tetapi juga di tingkat sentra konsumsi untuk harga grosir dan eceran yang meliputi 33 komoditas dari 150 lokasi. Pada tahun 2010 sistem ini akan dikembangkan sampai 250 lokasi dan meliputi 60 komoditasl. Lewat sistem baru dengan informasi yang bisa langsung diakses lewat menu, ia mengharapkan informasi ini akan bisa dijangkau oleh petani dan pelaku industri pertanian secara lebih luas.

Sedangkan menurut Corporate Communication Manager Nokia Indonesia, Regina Hutama, PT Synovate akan menyediakan perangkat telepon genggam Nokia yang sudah dilengkapi dengan menu internal untuk mengakses informasi yang diambil dari situs Departemen Pertanian.

Layanan informasi untuk petani lewat perangkat teknologi informasi sebelumnya lebih dahulu diperkenalkan di India, namun lewat perangkat komputer dan sambungan Internet. Di Indonesia, media telepon seluler digunakan lantaran dirasa lebih mudah dijangkau ketimbang komputer. Apalagi telepon seluler kini banyak digunakan juga oleh petani.Departemen Pertanian bekerja sama dengan PT Synovate akan menyediakan layanan informasi harga komoditas pertanian yang bisa diakses melalui telepon seluler dalam bentuk konten. Lewat kerjasama ini petani bisa memperoleh informasi lebih cepat dan mudah serta mendapat konten-konten yang bermanfaat untuk pertanian.

PT Synovate akan menyediakan perangkat telepon genggam Nokia yang sudah dilengkapi dengan menu internal untuk mengakses informasi yang diambil dari situs Departemen Pertanian Layanan informasi untuk petani lewat perangkat teknologi informasi sebelumnya lebih dahulu diperkenalkan di India, namun lewat perangkat komputer dan sambungan Internet. Di Indonesia, media telepon seluler digunakan lantaran dirasa lebih mudah dijangkau ketimbang komputer. Apalagi telepon seluler kini banyak digunakan juga oleh petani.Departemen Pertanian bekerja sama dengan PT Synovate akan menyediakan layanan informasi harga komoditas pertanian yang bisa diakses melalui telepon seluler dalam bentuk konten. Lewat kerjasama ini petani bisa memperoleh informasi lebih cepat dan mudah serta mendapat konten-konten yang bermanfaat untuk pertanian.


Koleksi artikel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar